Senin, 28 November 2011

masalah nutrisi pada remaja-bulimia


            Bulimia berasal dari bahasa yunani yang berarti “lapar seperti sapi jantan”, Gangguan ini mencakup episode konsumsi sejumlah besar makanan secara cepat, diikuti dengan perilaku kompensatori, seperti muntah, puasa, atau olahraga berlebihan, untuk mencegah terjadinya berat badan bertambah.
            DSM mendefinikan bahwa bumilia berawal dari makan makanan secara berlebih lebihan. Pada bulimia, makan berlebihan biasanya dilakukan secara diam-diam, dapat dipacu dengan stres dan berbagai emosi negatif yang ditimbulkannya, dan terus berlangsung hingga orang yang bersangkutan sangat kekenyangan.
            Setelah selesai makan berlebihan, rasa jijik, rasa tidak nyaman, dan takut bila berat badan bertambah memicu tahap kedua bulimia nervosa, pengurasan untuk menghilangkan efek asepan kalori kaena makan berlebihan. Paling sering pasien memasukkan jari-jari mereka kedalam tenggorokan agar tersendak, namun setelah satu waktu banyak yang dapat muntah bila menghendakinya tanpa membuat diri mereka tersendak.
Karena ini terkait dengan pandangan terhadap diri sendiri –tidak hanya mengenai makanan- bulimia nervosa dapat sulit diatasi. Tetapi pengobatan bulimia nervosa secara efektif dapat membantu anda merasa lebih percaya diri, mengggunakan pola makan yang sehat dan menghilangkan komplikasi serius.
         GEJALA
Gejala bulimia antara lain:
•    Merasa anda tidak dapat mengendalikan kebiasaan makan anda
•    Makan sampai titik anda merasakan rasa nyeri atau tidak nyaman
•    Memaksa diri anda untuk muntah setelah makan
•    Berolahraga secara berlebihan
•    Penyalahgunaan laxative, diuretic atau enema
•    Merasa tidak puas dengan bentuk dan berat badan
•    Memandang negatif bentuk tubuh anda secara berlebihan
•    Pergi ke kamar kecil setelah makan
•    Fungsi usus yang tidak normal
•    Kerusakan gigi dan gusi
•    Bengkak pada kelenjar ludah di pipi
•    Radang tenggorokan dan mulut
•    Dehidrasi
•    Detak jantung yang tidak teratur
•    Radang, luka atau kulit kering pada pergelangan atau tangan
•    Menstruasi tidak teratur atau hilang menstruasi (amenorrhea)
•    Depresi
•    Gelisah
         Penyebab & Faktor Risiko
penyebab
            Penyebab pasti bulimia tidak diketahui. Sama seperti gangguan mental lain, ada banyak faktor yang mungkin memainkan peran terjadinya gangguan makan, seperti gen, kebiasaan tertentu, gangguan psikologis serta pengaruh keluarga dan lingkungan:
•    Biologis. Gen mungkin membuat beberapa orang lebih rentan mengalami gangguan makan. Mereka dengan hubungan keluarga tingkat pertama –saudara atau orang tua- yang mengalami gangguan makan dapat mungkin mengalaminya juga. Hal lain yang juga memungkinkan adalah kurangnya zat kimia di dalam otak serotonin memainkan peran di sini.
•    Kebiasaan tertentu, seperti diet atau berolahraga secara berlebihan dapat berkontribusi mengalami bulimia. Sebagai contoh, diet adalah faktor primer sebagai pemicunya.
•    Kesehatan emosional. Mereka dengan gangguan makan mungkin memiliki masalah emosional yang berkontribusi pada masalah ini. Mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah, perfeksionis, impulsive, sulit mengatur kemarahan, konflik dalam keluarga dan masalah dalam hubungan menjadi rentan mengalami masalah ini.
•    Lingkungan. Kultur budaya barat sering menghubungkan kesuksesan dengan tubuh yang kurus, Hal ini juga di dukung dengan adanya anggapan tersebut yang berkembang pada teman sebaya dan media massa. Hal ini rentan terjadi khususnya pada gadis berusia muda.
Faktor risiko
            Situasi dan kejadian tertentu dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan makan. Faktor risiko tersebut antara lain:
•    Wanita
•    Berusia remaja dan awal kedewasaan
•    Faktor keturunan
•    Diet yang berlebihan
•    Pengaruh keluarga yang memberikan kritik pada bentuk dan berat badan
•    Gangguan emosional
•    Olahraga, pekerjaan dan aktifitas seni yang mengharuskan untuk bertubuh kurus dan ideal
Pencegahan
            Tidak ada cara pasti untuk mencegah bulimia. Sebagai tambahan, orang tua dapat memberikan contoh hidup sehat pada anak tanpa mempedulikan bentuk atau berat badan. Pastikan tidak anda sindiran atau lelucon yang berkenaan dengan ukuran tubuh, bentuk atau berat badan anak anda.
            Jika anda menemukan anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah, diet yang parah, kebiasaan makan yang salah atau tidak puas dengan penampilan mereka maka bicarakan pada mereka mengenai masalah ini. Meskipun anda mungkin tidak memiiki kemampuan untuk mencegah masalah ini terjadi, pendapat anda dapat diikuti seseorang dengan hidup sehat atau bersedia menjalani pengobatan sebelum situasi memburuk
         Perubahan fisik pada bulimia nervosa
            Seperti halnya anoreksia nervosa, bulimia terkait dengan beberapa efek samping pada fisik. Meskipun lebih jarang dari pada anoreksia, menstruasi tidak teratur, termasuk amenorea, dapat terjadi, meskipun para pasien bulimia biasanya memiliki indeks massa tubuh dan IMT yang normal.
Prognosis
            Pemantauan yang telah dilakukan dalam beberapa penelitian bahwa bulimia sebesar 70% dapat disembuhkan, meskipun sekitar 10 persen masih tetap sepenuhnya simtomatik. Para pasien bulimia yang lebih sering makan berlebihan dan muntah, komorbid dengan penyalahgunaan zat, atau memiliki riwayat depresi memiliki prognosis lebih buruk dibanding pasien tanpa faktor-faktor tersebut.

Penanganan gangguan makan
            Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien bulimia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada bulimia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
Penanganan biologis
Karena bulimia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala psikologis.
Penanganan Psikologis bulimia
Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam teori fairburn, psien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.
            Faktor penyebab masalah gizi pada usia remaja
Berbagai bentuk gangguan gizi pada usia remaja sering terjadi. Selain kekurangan energi dan protein anemia gizi dan defisiensi berbagai vitamin juga sering terjadi. Sebaliknya juga masalah gizi lebih (overnutrition) yang ditandai oleh tingginya  jangka obesitas pada remaja terutama di kota-kota besar.
Berbagai faktor yang memicu terjadinya masalah gizi pada usia remaja antara lain adalah:
(+) Kebiasaan makan yang buruk
Kebiasaan makan yang buruk yang berpangkal pada kebiasaan makan keluarga yang juga tidak baik sudah tertanam sejak kecil akan terus terjadi pada usia remaja. Mereka makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan berbagai zat gizi dan dampak tidak dipenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut terhadap kesehatan mereka.
(+) Pemahaman gizi yang keliru
Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi para remaja terutama wanita remaja. Hal itu sering menjadi penyebab masalah, karena untuk memelihara kelangsingan tubuh mereka menerapkan pengaturan pembatasan makanan secara keliru. Sehingga kebutuhan gizi mereka tak terpenuhi. Hanya makan sekali sehari atau makan makanan seadanya, tidak makan nasi merupakan penerapan prinsip pemeliharaan gizi yang keliru dan mendorong terjadinya gangguan gizi.
(+) Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu.
Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu saja menyebabkan kebutuhan gizi tak terpenuhi. Keadaan seperti itu biasanya terkait dengan “mode” yang tengah marak dikalangan remaja. Ditahun 1960 an misalnya remaja-remaja di Amerika Serikat sangat menggandrungi makanan berupa hot dog dan minuman coca cola. Kebiasaan ini kemudian menjalar ke remaja-remaja diberbagai negara lain termasuk di Indonesia.
(+) Promosi yang berlebihan melalui media masa
Usia remaja merupakan usia disana mereka sangat mudah tertarik pada hal-hal yang  baru. Kondisi itu dimanfaatkan oleh pengusahan makanan dengan mempromosikan produk makanan mereka, dengan cara yang sangat mempengaruhi para remaja. Lebih-lebih jika promosi itu dilakukan dengan menggunakan bintang film yang menjadi idola mereka.
(+) Masuknya produk-produk makanan baru
berasal dari negara lain secara bebas membawa pengaruh terhadap kebiasaan makanan para remaja. Jenis-jenis makanan siap santap (fast food) yang berasal dari negara barat seperti hot dog, pizza, humberger fried chichken dan French fries, berbagai jenis makanan berupa kripik (junk food) sering dianggap sebagai gimbal kehidupan modern oleh para remaja. Keberatan terhadap berbagai jenis fast food itu terutama karena kadar lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi disamping kadar garam. Zat-zat gizi itu memicu terjadinya berbagai penyakit kardiovaskuler pada usia muda. Lihat tabel yang memuat kandungan lemak. Lemak jenuh dan kolesterol serta garam pada tiap prosi makanan fast food yang dijual di Indonesia.











DAFTAR PUSTAKA
Davidson, G.C., Neale, J.M., & Kring, Ann M. 2000. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Permata.

1 komentar:

zaki dinul mengatakan...

jika menglami eating disorder ini, bisa konsultasi ke dokter online di udoctor.co.id GRATIS

Posting Komentar

 
;